Menurutmu,apakah terdapat perbedaan dalam penerapan pola gilir dalam bentuk diskusi dan drama? Jelaskan!
B. Indonesia
firdariyani
Pertanyaan
Menurutmu,apakah terdapat perbedaan dalam penerapan pola gilir dalam bentuk diskusi dan drama? Jelaskan!
1 Jawaban
-
1. Jawaban rifans1
1. Penerapan Pola Gilir Dalam Diskusi Diskusi adalah bentuk kegiatan berbicara dalam rangka membahas sesuatu masalah secara teratur dan terarah. Diskusi bertujuan mencari jalan keluar, pemecahan masalah, membuat keputusan, atau simpulan. Hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan diskusi, antara lain sebagai berikut. a. Unsur-Unsur Diskusi Unsur-unsur yang terlibat dalam diskusi, adalah sebagai berikut. 1) Pemimpin/Moderator, bertugas merencanakan dan mempersiapkan dengan teliti topik diskusi, membuka diskusi, mengatur jalannya diskusi, serta menutup diskusi. 2) Sekretaris, bertugas mencatat jalannya diskusi, masalah-masalah yang dilakukan peserta, saran maupun jawaban penyaji dari awal sampai akhir. 3) Penyaji/pemakalah/pemrasaran, bertugas menyampaikan pembahasan dengan sistematis, mudah dipahami, tidak menyinggung peserta, terbuka, dan bersikap objektif dalam meninjau suatu persoalan. 4) Peserta diskusi, bertugas menanggapi, memberi masukan, dan lain-lain. b. Jenis-jenis diskusi Berdasarkan ruang lingkupnya, diskusi dibedakan seperti berikut. 1) Rapat yaitu pertemuan yang diselenggarakan untuk membahas sesuatu. 2) Seminar yaitu pertemuan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan ahli (misalnya guru besar atau pakar) 3) Diskusi kelompok yaitu jenis diskusi yang biasa dilakukan di dalam kelas untuk membahas suatu masalah. Ada dua tahap dalam pelaksanaan diskusi, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan atau penampilan. 1) Tahapan Persiapan a. Tahap persiapan dilaksanakan dengan tujuan memperoleh kesepakatan mengenai hal yang akan dibicarakan. b. Membagikan tugas kepada para calon pembicara atau penyaji jika pembicara lebih dari satu. 2) Tahap Pelaksanaan Ada empat tahap yang harus dilalui dalam pelaksanaan diskusi. a) Pembukaan Pimpinan diskusi mengemukakan pokok masalah yang akan disampaikan dan memperkenalkan calon pembicara. b) Pelaksanaan diskusi Pemimpin diskusi mempersilakan para pembicara menyampaikan pandangannya. Selanjutnya sanggahan atau dukungan dari pembicara disampaikan sesuai dengan aturan yang telah disepakati. c) Acara tanya jawab Pemimpin diskusi mempersilakan para pendengar/peserta mengajukan pertanyaan kepada pembicara dipandu oleh pemimpin diskusi, pembicara/penyaji. d) Penutup Pembacaan simpulan pembahasan diskusi yang telah berlangsung oleh pemimpin diskusi. Ada baiknya setelah berdiskusi, kelompok diskusi menyusun laporan hasil diskusi secara tertulis. LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK Nama Kelompok : ... ... Kelas : ... ... Sekolah : ... ... I. Tujuan Diskusi II. Masalah yang didiskusikan III. Pelaksanaan Diskusi a. Hari : ... ... b. Tanggal : ... ... c. Waktu : ... ... d. Tempat : ... ... e. Susunan anggota : ... ... IV. Kesimpulan Hasil Diskusi (Waktu yang digunakan dalam berdiskusi. Pendapat, pertayaaan, dan jawaban dituliskan beserta namanya. Kesimpulan yang didapat) V. Hal-hal yang Disarankan (Berisikan saran, baik dari peserta maupun dari kelompok diskusi) Kuningan, 14 Maret 2012 Ketua Kelompok, Sekertaris Ttd. Ttd. (Nama) (Nama) Contoh sistematika notulen diskusi : KOP NOTULEN DISKUSI Hari/tanggal : Tempat : Pimpinan diskusi : Acara : Peserta diskusi : Hasil diskusi : Tempat dan tanggal diskusi ttd. Nama jelas Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika menyampaikan pendapat dalam diskusi yaitu : 1. mengangkat tangan 2. menyampaikan salam 3. memperkenalkan diri 4. menyampaikan inti pembicaraan ataupun pendapat 5. mengucapkan salam penutup 2. Penerapan Pola Gilir Dalam Pementasan Drama Naskah drama adalah cerita yang ditulis dalam bentuk dialog disertai gerak-gerik dan tingkah laku para tokoh dalam drama. Dalam sebuah drama, kedudukan pelaku sangat penting. Untuk mementaskan sebuah drama, seorang pemain harus memahami isi drama termasuk proses dialog. Dalam dialog, telah diatur penggiliran pembicaraan diantara para tokoh. Setiap tokoh telah diatur kapan saat menjawab, menanggapi, merespons tokoh lainnya. Meskipun unsur spontan (improvisasi) ada dalam dialog drama, namun tokoh yang berimprovisasi tetap harus memerhatikan dengan cermat saat melakukan improvisasi dialog agar tidak bertabrakan dengan perkataan tokoh lain. a. Teknik Berdialog : Agar penonton menangkap jalan cerita drama, para pelaku harus menyampaikan dialog dengan jelas, ucapan harus wajar, tidak dibuat-buat. b. Mimik : merupakan perubahan raut muka, misalnya tersenyum karena senang, mengerutkan dahi ketika sedang berpikir, atau menegang saat marah. c. Intonasi : lagu atau irama dalam mengucapkan kalimat. Ada tekanan keras atau lembut dalam ucapan, tempo, dan tekanan nada menaik atau menurun. Semoga membantu