Perang melawan Belanda pasca proklamasi kemerdekaan terjadi juga di bali. Fakta utama meletusnya perlawanan rakyat bali terhadap Belanda adalah

Dikarenakan Belanda yang ingin menguasai seluruh daerah bali. Dan belanda ingin mengubah segala peraturan-peraturan kerajaan Bali.

Faktor utamanya adalah saat itu raja raja Bali memiliki Hak Tawan Karang, dimana apabila ada kapal asing yang memasuki wilayah kekuasannya maka berlaku hak tawan terhadap kapal dan seluruh muatannya. Belanda dengan pihak kerajaan Buleleng yaitu Raja I Gusti Ngurah Made Karang Asem besarta Patih I Gusti Ketut Jelantik sebelumnya telah ada perjanjian pada tahun 1843 isinya pihak kerajaan akan membantu Belanda jika kapalnya terdampar di wilayah Buleleng. Namun pada tahun 1844ketika kapal Belanda tertawan, Penguasa Bali menolak untuk melepaskan. Hal inilah yang menyebabkan pertempuran sengit di Bali.